
Dari 5 korban tewas, 3 jenazah telah teridentifikasi yakni Agus (24 tahun) dan Fairus (25 tahun), keduanya warga Jalan Danau Aji, Tenggarong. Korban tewas lainnya adalah seorang bayi berumur 6 tahun bernama Aisah. Sedangkan 2 jenazah lagi masih belum teridentifikasi.
Menurut keterangan sejumlah saksi mata, ambruknya jembatan kebanggaan warga Tenggarong ini terjadi sekitar pukul 16.10 WITA. "Saya baru melintasi bagian bawah jembatan karena ingin ke Samarinda. Namun tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras, dan badan jembatan sudah runtuh ke sungai Mahakam bersama mobil maupun sepeda motor yang melintas," ujar Yanda, warga Jalan Pesut, Tenggarong.
Sementara saksi lainnya bernama, Ade Candra (36), mengatakan waktu kejadian dirinya hampir saja bernasib naas. Untung mobil yang dikendarainya seorang diri belum mencapai badan jembatan yang ambruk.
"Tiba-tiba saja jalan jembatan di depan saya, kurang lebih 30 meter dari kendaraan saya ambruk. Saya refleks langsung mengerem," terangnya.
Menurut Ade, dirinya sempat melihat dua mobil dan beberapa sepeda motor di depannya ikut jatuh, namun pengendaranya sempat menyelamatkan diri dengan memecahkan kaca mobil. "Saya juga sempat bantu menyelamatkan mereka tadi," ujar pria yang bekerja di tambang batubara itu.
Ade mengaku shock atas kejadian itu. Namun ia bersyukur karena tidak ikut menjadi korban ambruknya jembatan tersebut.
Hingga saat ini, pencarian korban masih dilakukan tim SAR di sepanjang sungai Mahakam. Menurut Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kukar, H Darmansyah, tak kurang dari 40 unit perahu dan kapal dikerahkan untuk mencari korban ambruknya jembatan.
"Mulai dari tim SAR Kukar, Satpol PP, TNI dan POLRI telah dikerahkan untuk melakukan pencarian korban," jelasnya.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab ambruknya jembatan yang diresmikan pada tahun 2001 itu. Namun sebelum musibah terjadi, di tengah jembatan memang sedang dilakukan perbaikan dan perawatan terhadap beberapa bagian jembatan. Enam orang yang menjadi pekerja perbaikan jembatan itu ikut terjatuh ke sungai Mahakam dan belum ditemukan hingga saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar